Friday, November 28, 2008

Upaya Menciptakan Rokok Yang Menyehatkan

Dalam imaji bangsa Indonesia tentang rokok kita (sudah lama) tersihir oleh peringatan yang dianjurkan oleh pemerintah (yang dipasang di setiap bungkus rokok, yaitu: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.

Sementara kita tidak tahu sinyalemen ini hasil penelitian di Indonesia atau di luar negeri.

Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro, Guru Besar Biologi Molekul Sel (Universitas Brawijaya Malang dan Dekan Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang (BUKAN PEROKOK) menulis dalam kertas kerjanya yang disampaikan di Lokakarya tentang Rokok pada tanggal 24 Nopember di Grand Palace Hotel, Malang, antara lain:

Rasanya belum pernah terdengar ada studi tentang rokok Indonesia yang serius. Kebanyakan studi tentang rokok di Indonesia bersifat parsial, dan opini lebih banyak didasarkan pada hasil studi di luar negeri. Studi yang dimaksud adalah studi yang komprehensif tentang rokok Indonesia dan dampak merokok yang meliputi aspek kesehatan, psikologi, sosial, ekonomi yang melibatkan responden dalam skala besar. Bila belum ada hal semacam ini rasanya perlu dilakukan agar diperoleh simpulan yang lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perlu dicatat bahwa rokok khas Indonesia barangkali berbeda dengan rokok asing yang sudah banyak diteliti. Memang budaya pengambilan keputusan atau simpulan pendapat atas dasar hasil penelitian ilmiah sangat minim di Indonesia. Banyak kasus simpulan pendapat, tidak hanya kasus rokok, cenderung (kita) mengikut opini tanpa kita sendiri secara mandiri melakukan upaya penyimpulan melalui penelitian ilmiah.

Di sisi lain kesadaran pabrik rokok untuk membangun institusi masih minim. Mustinya pabrik rokok memiliki informasi valid dampak setiap produknya di masyarakat. Penelitian untuk membuat rokok lebih “human friendly” perlu dilakukan. Bila perlu diusahakan membuat rokok yang menyehatkan. Hal semacam ini tidak tertutup kemungkinannya dengan perkembangan keilmuan saat ini. Konsep-konsep baru tentang Biologi Nano (nano technology) rasanya dapat digunakan, sekaligus membuat pabrik rokok mampu mengangkat Indonesia dalam pengembangan konsep dan ide-ide ilmiah baru.

QUOTE:

Hal positip rokok berfilter nano:

  • Abu rokok efektif sebagai obat sariawan, penghilang rasa sakit gigi dan penyembuh luka-luka baru atau lama di bagian kulit.
  • Filter nano bekas pakai efektif menghaluskan kulit muka dan mengurangi kerutan.

(Sumber: Kertas Kerja yang berjudul: Upaya Menyelesaikan Problema Rokok di Indonesia: Membuat sifat asap rokok kretek menjadi sehat tanpa merubah rasa (Sebuah Pendekatan Nano Biologi), Sutiman B. Sumitro et. al., Kelompok Peneliti Biologi Nano, Laboratorium Biologi Molekul dan Sel Universitas Brawijaya)

Kertas kerja bisa didownload di sini.

No comments:


Soegeng Rawoeh

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam blog ini ada guna dan manfaatnya.