Monday, December 31, 2007

Arema Lolos

KOMPAS Cyber Media, Minggu, 30 Desember 2007

Arema Malang lolos secara dramatis ke persaingan babak delapan besar Liga Djarum Indonesia 2007 usai main imbang 1-1 (1-0) atas tuan rumah Persebaya Surabaya di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Minggu (30/12).

Hasil laga itu membuat “Singo Edan” punya koleksi poin 57, untuk melaju ke persaingan merebut takhta juara.

Laga sarat rona dendam itu sendiri sudah terasa panas sejak belum dimulai. Puncaknya saat laga dihentikan selama 11 menit sejak menit ke-84 akibat kerusuhan penonton yang melemparkan aneka barang ke dalam lapangan saat kedudukan 1-0 bagi Arema.

Kerusuhan itu diakibatkan ulah gelandang Persebaya Anthony Jomah Ballah yang bekas pemain Arema Malang, yang terlibat baku hantam dengan pemain Arema Sutaji, di menit ke-84 yang membuat keduanya diganjar kartu merah oleh wasit Purwanto.

Dari lapangan laga, Arema unggul cepat di menit ke-2 lewat tendangan lambung bebas Rony Firmansyah yang tidak disangka mampu menjebol gawang Persebaya yang dikawal Dedi Sutanto. Tak urung, Dedi digantikan Eki Sabilillah pada menit ke-21 akibat kesalahan fatal itu.

Tertinggal satu gol membuat Persebaya terus nafsu menyerang. Sejumlah penonton di sisi barat stadion terus menerus meneriakkan cemoohan bernada rasis saat kapten Arema Alexander Pulalo menguasai bola.

Setelah terjadi kerusuhan, “Bajul Ijo” akhirnya menyamakan kedudukan lewat kaki libero Bejo Sugiantoro di saat injury time. (INK)

Saturday, December 29, 2007

Musibah di Malam Natal

Selepas Magrib, saya baru bisa meninggalkan kantor, karena ada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Sementara situasi kota Malang hujan masih saja turun, meskipun tidak begitu deras seperti tadi sore.
Dari Kecamatan Kedungkandang, tempat saya bekerja, saya pulang menuju Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jarak yang saya tempuh tiap hari sekitar 50 km pulang pergi (Mestinya pergi pulang. Sebab kalau pulang pergi, kapan pulangnya?)
Kondisi jalan terasa licin, walau kendaraan yang lewat tidak begitu banyak. Apalagi yang naik sepeda motor (Suzuki Bravo) seperti saya, hanya satu dua saja yang lewat. Yang banyak adalah kendaraan berjenis mobil.
Lima kilometer menjelang rumah saya, di sebuah perempatan, tanpa dinyana, sebuah mobil sedan Toyota Avanza. Entah karena kondisi yang letih, atau karena saya lengah sejenak, gerak reflek saya terlambat bereaksi. Dan, bruuuaaaakkkkk! Pintu belakang mobil itu pun diseruduk sepeda motor saya. Astaghfirullaaaaaahhhh! Hanya itu yang keluar dari mulut saya.
Alhamdulillah, saya masih sadar. Bahkan saya sempat mematikan sepeda motor saya. Lantas mencoba berdiri, sambil dibantu oleh orang-orang yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Alhamdulillah, meskipun kaki saya sebelah kiri terasa begitu sakit, namun saya masih bisa berjalan, meski hanya tertatih-tatih menepi mencari tempat duduk.
Hidung saya seperti ada cairan yang meleleh. Setelah saya lihat, ternyata darah. Segera saya usap dengan kedua tangan saya.
Kemudian datang dua orang petugas dari kepolisian, yang kebetulan sedang bertugas menjaga situasi di depan gereja.
Singkat kata, saya dengan mobil yang saya tabrak, pergi ke Puskesmas terdekat. Setelah diperiksa, tak ada masalah yang serius dengan tubuh saya, kami pergi ke pos polisi, yang tak jauh dari tempat kejadian.
Kami membuat kesepakatan damai, Pihak pemilik mobil bersedia untuk "sekedar" memberikan ganti rugi. Karena menurut aturan yang ada, pemotong jalan harus memprioritaskan kendaraan yang sedang berjalan lurus, yaitu saya.
Intinya, semua lantas selesai dalam damai.
Pintu mobil sedan saya lihat "penyok". Sementara sepeda motor saya tak bisa dikendarai, sehingga harus dimasukkan bengkel. Sedang saya sendiri, kaki kana seperti salah urat. Sulit untuk bisa jalan.
Lepas dari itu semua, saya bersyukur bahwa saya masih diberikan kehidupan.

Wednesday, December 19, 2007

Menjelang Idul Adha dengan Takbir

Hari ini di kampung saya berkumandang takbir demi menyambut datangnya Idul Fitri, esok hari.
Kalau di Mekkah kemarin takbiran dan hari Idul Fitri.

Kenapa bisa berbeda? Karena bulan yang muncul di sana tak sama dengan saat muncul di sini. Mana yang benar? Dua-duanya benar. Yang penting yakin. Itu saja.

Bagi yang merayakan, saya ucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Dan bagi yang berkorban, baik itu berupa kambing, sapi atau onta (tentu yang berada di Mekkah) semoga amalnya diterima oleh Allah SWT.

Soegeng Rawoeh

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam blog ini ada guna dan manfaatnya.