Thursday, June 26, 2008

KALAU ROKOK SUDAH MENJADI CANDU

Saya mulai belajar merokok saat saya naik naik kelas 6 Dekolah Dasar. Saya ingat betul, mereknya Gudang Garam Merah. Rokok itu saya dapat ambil dari saku pakde saya.
Ketika saya menghisap untuk pertama kali, dunia serasa berputar 7 keliling. Saya sampai harus berebahan untuk menyeimbangkan posisi keberadaan saya.

Bukannya saya tidak berusaha untuk berhenti merokok. Namun, karena sudah terlanjur mencandu rasanya sulit sekali. Dulu, pernah, saat saya mau santap sahur, waktunya tinggal 5 menit. Ada 2 pilihan yang harus saya ambil: 1) Kalau saya makan sahur, maka saya tidak akan bisa menikmati rokok walau setengah batang, 2) Kalau saya merokok, otomatis, saya harus merelakan diri untuk tidak makan.

Akhirnya, tanpa pikir panjang, saya pilih opsi yang nomor 2. Untungnya saya masih kuat untuk bisa berbuka pada saat Magrib tiba.

Membaca Kompas.Com (Rokok Hampir Membunuhku) membuat saya mawas diri. Di sana ditulis, antara lain, "TUJUH bulan yang lalu saya hampir mati gara-gara rokok karena paru-paru saya berasap, kata dokter. Saya pun sering batuk darah," ujar Wahyu Rozi (18) yang terlihat sedih ketika menceritakan pengalamannya kepada Kompas.com dalam aksi damai Tolak Iklan dan Promosi Rokok bersama Komnas Perlindungan Anak di Bundaran HI jakarta, Sabtu (31/5)..

Laki-laki yang mulai merokok sejak 4 tahun lalu ini mengaku menyesal karena nasihat ibunya agar dia berhenti merokok tidak pernah ia dengarkan. Ia lebih memilih mendengarkan teman-temannya yang sudah terbiasa merokok di daerah rumahnya, Muara Angke Jakarta Utara. "Temen-temen merokok semua, kalau saya tidak ikut-ikutan saya dijauhi, dimusuhi, dan dibilang banci," ujar Wahyu.... dan seterusnya.

Setelah membaca BERITA ini, akhirnya saya berketetapan untuk ...... TIDAK MEMBACA BERITA SEMACAM INI LAGI......

No comments:


Soegeng Rawoeh

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam blog ini ada guna dan manfaatnya.