Thursday, January 31, 2008

Karena WIL Polisi Mati Ditembak Sang Istri


Baru lima hari menempati rumah kontrakan, ledakan pistol memutus mimpi mereka. Alih-alih ingin hidup mandiri, setelah sebelumnya tinggal di rumah orangtua, malah berakhir di ujung dunia.

Inilah nasib tragis seorang polisi yang menikahi anak polisi. Setelah menembak Brigadir Harmoko, 27 tahun, sang istri, Yunita Kusumayanti, 26 tahun, menembak lehernya sendiri.

Dugaan sementara, menurut kerabat Yunita (tempat curhat) lantaran sang suami selingkuh dengan WIL. Wanita Idaman Lain.

Sementara di kantornya, Harmoko dikenal pemaaf dan tak pernah bermusuhan dengan orang lain. Tidak neko-neko, apalagi mencintai wanita lain. “Lho, Harmoko itu di sini dikenal sebagai muazim di Masjid Polres. Kemarin, Harmoko masih azan zuhur di Masjid Polres,” ungkap Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Hery Mulyono.

Namun, nasi sudah terlanjur membubur. Siapa yang sanggup mengembalikan menjadi nasi kembali.

Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi pasutri di manapun anda berada, bagaimanapun posisi nasib anda. Tawakal adalah koncinya. Mawas diri adalah pintunya.

Sumber: Harian Surya, 31 Januari 2008.

No comments:


Soegeng Rawoeh

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam blog ini ada guna dan manfaatnya.