Saturday, February 2, 2008

Pindahkan Ibu Kota RI ke Malang Saja

Sepanjang perjalanan sejarah pemerintahan di dunia, baru kali ini ada kejadian sebuah Istana Negara kebanjiran. Itulah Jakarta, Ibukota Negara Republik Indonesia. Banjir kali ini, seperti pada tahun 2002 dan tahun 2007, sama-sama di awal bulan Februari, betul-betul menjadikan Jakarta sebagai danau tanpa tepi.

Perlu ada pemikiran agar Ibukota dipindahkan saja dari Jakarta. Ke Bogor misalnya. Atau kalau boleh usul, bagaimana kalau ke Malang saja?

Masak Ibukota kebanjiran. Rasanya kok tidak pantas “wajah” sebuah Negara menjadi danau tak bertepi.

Di halaman depan Jawa Pos misalnya, dalam sebuah foto tampak pak SBY harus berpindah mobil lantaran mobilnya terjebak banjir, saat menuju ke Istana Merdeka. Sementara Instana Merdeka sendiri juga dikepung banjir dalam ketinggian 50 cm.

Lebih jauh ditulis di koran ini: Di etalase Jakarta itu, terjadi kemacetan total. Bahkan, rombongan Presiden SBY yang akan menuju Istana Merdeka terjebak di jalan utama tersebut. Presiden terpaksa berganti mobil saat tiba.

Genangan air juga mengepung istana. Di Jalan Merdeka Utara, lokasi Istana Merdeka itu, ketinggian air mencapai 50 cm. Sebagian air tersebut berasal dari air yang dipompa dari dalam istana. Akibat angin kencang, pohon tanjung di halaman Istana Negara tumbang.

Akses menuju Istana Wapres juga banjir. Ketinggian air di Jalan Merdeka Selatan mencapai 50 cm. Di jalan tersebut, selain Istana Wapres, ada balai kota dan Kedubes AS.


No comments:


Soegeng Rawoeh

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam blog ini ada guna dan manfaatnya.