Marius, pengelola sebuah warnet di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan blokir situs porno jadi tidak berfungsi jika pengguna internet mengakses situs porno dari mesin pencari (search engine).
Marius menjelaskan pemblokiran yang dilakukan di warnet yang dikelolanya dilakukan dengan software yang bisa diunduh (download) secara cuma-cuma dari jagad maya. Namun, pemblokiran dengan cara ini menimbulkan masalah lain yakni menimbulkan konflik pada sistem komputer.
"Untuk mengunci situs-situs itu dilakukan dengan men-setting ketika internet akan digunakan. Namun, penguncian itu sering mengganggu situs lain yang sebenarnya tidak masuk dalam kategori porno," kata Marius. Dia menambahkan pelanggan warnet juga ada yang menembus blokir situs porno dengan masuk melalui mesin pencari.
Seorang pengelola warnet di Cipinang, Jakarta Timur, yang minta namanya dirahasiakan mengatakan, anak-anak usia SD dan SMP juga sanggup menembus blokir situs porno yang dipasang pengelola warnet.
Nampaknya anak-anak atau adik-adik kita ini sudah pada ahli dalam hal jebol-menjebol. Jangan-jangan upaya yang akan dilakukan oleh pihak Menkominfo nanti (yang pasti akan memakan biaya banyak) ternyata tidak berhasil guna.
No comments:
Post a Comment