Aremania boleh dihukum tidak boleh membawa atributnya ke dalam lapangan pertandingan. Namun, sebagai pecinta bola, di mana PSSI sebagai wadah formalnya, merasa perlu untuk bersikap terhadap nasib PSSI yang "mirip" dengan situs porno. Yaitu sama-sama akan diblokir. Bedanya kalau situs porno diblokir oleh Pemerintah (dalam hal ini Menkominfo) maka PSSI akan diblokir oleh AFC dan FIFA. PSSI akan dikucilkan dari kancah Sepakbola Internasional. Bagi AFC maupun FIFA (mungkin) ada dan tidaknya PSSI tak terlalu penting, karena memang prestasinya kurang bisa diperhitungkan. Tapi bagi kita, ini soal harga diri bangsa. Bukan soal harga diri peorangan.
Makanya, demi untuk sebuah harga diri bangsa, Aremania, sang "narapidana" sekitar 60 Aremania berangkat menuju Jakarta. Kelompok suporter Arema itu akan menyampaikan aspirasinya di Kantor PSSI, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), dan Bundaran Hotel Indonesia, untuk Mengobarkan Misi Revolusi PSSI.
Aremania tidak sendirian. Mereka akan bergabung dengan kelompok suporter lain. Yakni The Jackmania (Persija Jakarta), Slemania (PSS Sleman), Benteng Viola (Persita Tangerang), dan Pasoepati (Persis Solo). Kelompok suporter ini satu suara, mendesak revolusi PSSI!
No comments:
Post a Comment