Dalam hal kejuaraan antarnegara, Eropa sebenarnya tertinggal dibandingkan benua lain. Negara-negara Amerika Selatan telah memulainya pada 1916, sementara negara-negara Asia dan Afrika juga telah melakukannya pada dekade 1950-an. Namun, gema EURO dibandingkan dengan para pendahulunya, jauh melesat di depan.
Lebih dari itu, manakala di ajang Word Cup, jawaranya hanya itu-itu saja, maka di EURO sering muncul kejutan.
Pada EURO 1992 yang dilangsungkan di Swedia (1992) dalam situasi Eropa yang sudah berubah. Salah satu kekuatan utama blok timur, Uni Soviet, sudah bubar menjadi negara-negara independen (CIS). Sementara Yugoslavia yang sedang dalam kondisi diboikot, tidak dapat tampil di ajang Piala Eropa ini. Padahal, sebelumnya mereka sudah memastikan lolos ke putaran final.
UEFA ikut memboikot Yugoslavia. Sebagai gantinya di putaran final, UEFA menunjuk Denmark yang sebenarnya tidak lolos ke Swedia. Namun, karena di babak kualifikasi berada di bawah Yugoslavia, maka dia dianggap layak menggantikan negeri terboikot itu.
Tanpa persiapan sebelum turnamen digelar, Denmark justru tampil apik sepanjang turnamen. Bahkan, lolos ke final menghadapi Jerman yang telah bersatu pada tahun 1990. Tak diunggulkan, Denmark justru menang 2-0 melalui gol Kim Vilfort dan John Jensen.
Misal yang lain adalah Yunani. Yunani adalah kejutan terbesar EURO 2004 di Portugal. Negeri Seribu Dewa ini membuka turnamen dengan kemenangan atas tuan rumah Portugal dan menutupnya di final dengan kemenangan atas lawan yang sama. Namun, kemenangan yang terakhir menghasilkan gelar juara.
Yunani di bawah asuhan pelatih asal Jerman, Otto Rehhagel, memang samasekali tidak diperhitungkan. Bahkan meski telah menang atas Portugal di babak penyisihan grup dan mengalahkan Perancis 1-0 di perempat final, mereka masih tetap dianggap sebagai tim yang banyak diuntungkan dewi fortuna.
Di babak semifinal mereka meneruskan kejutan dengan mengalahkan Republik Ceko 1-0 melalui gol Dellas di babak perpanjangan waktu. Mereka kemudian maju ke final untuk kembali berhadapan dengan tuan rumah Portugal yang menyingkirkan Belanda 2-1 di babak semifinal.
Akhirnya, Yunani memastikan keperkasaan mereka di babak final. Di hadapan 62.685 penonton yang memadati Estadio De Luz, Lisbon, Yunani tampil dengan keyakinan diri tinggi. Meski lebih sering diserang, mereka akhirnya mengalahkan Cristiano Ronaldo dkk melalui gol Charisteas di menit ke-57. Seluruh rakyat Portugal pun menangis. Perlengkapan pesta yang telanjur dipersiapkan, menjadi sia-sia belaka.
Kini, EURO 2008, para jawara grup, (Portugal, Kroasia, Belanda, kecuali Spanyol) pun terpaksa angkat koper pada babak perempat final. Sementara Jerman, Turki, Rusia, yang tak diunggulkan melaju ke semi final.
Jerman vs. Turki akan bertanding di St. Jakob-Park, Basel pada tanggal 26 Juni 2008 dan Rusia vs Spanyol di Stadion Ernst Happel, Wina tanggal 27 Juni 2008.
Akankah dari Fantastic Four ini bakal muncul kejutan baru?
Saya memprediksikan (berdasarkan feeling so good) Turki bakal melaju ke final melawan Rusia. Dan juara EURO 2008 adalah TURKI.
Kalau ini yang terjadi maka inilah kejutan yang paling besar sepanjang sejarah EURO yang kali pertama digelar pada 22 tahun yang lalu itu. Lebih dari itu bonus bagi pemain niscaya bakal berlipat-lipat. Karena saat lolos ke perempat final saja, setiap anggota tim nasional Turki menerima bonus masing-masing sebesar 150.000 euro (sekitar Rp 2,16 miliar).
[ Sumber: BolaEropa.Kompas.Com, Sejarah, Wikipedia, Kejuaraan Sepakbola Eropa ]
No comments:
Post a Comment