Dalang dalam dunia pewayangan diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang (ndalang). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun - temurun dari leluhurnya. Seorang anak dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Ia akan mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan membawakan peralatan, menata panggung, mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau duduk dibelakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.
Selama mengikuti ayahnya "ndalang" dalam kurun waktu yang lama -dari kecil hingga remaja- inilah proses pembelajaran itu terjadi dengan sangat alami, dan rata-rata anak dalang akan bisa mendalang setelah besar nanti. Tetapi banyak juga seorang anak dalang tidak akan menjadi Dalang di kelak kemudian hari, karena mempunyai pilihan hidup sendiri, misalnya berprofesi menjadi pegawai negeri, swasta, TNI dan sebagainnya.....
Dalang adalah seorang sutradara, penulis lakon, seorang narator, seorang pemain karakter, penyusun iringan, seorang "penyanyi", penata pentas, penari dan lain sebagainya. Kesimpulannya dalang adalah seseorang yang mempunyai kemampuan ganda,dan juga seorang manager, paling tidak seorang pemimpin dalam pertunjukan bagi para anggotanya (pesinden dan pengrawit).
Namun berikut ini akan dikisahkan DALANG-DALANG yang lain. Yang pertama tentang Dalang Demo Menentang Kenaikan Harga BBM. Yang kedua Dalang Pembunuh Munir.
Liputan6.com, memberitakan bahwa : Unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak dicurigai dikendalikan sekelompok orang yang memiliki motif politik. Kepala BIN Syamsir Siregar pernah menyebut seorang mantan menteri menjadi otak unjuk rasa. Setelah itu Syamsir menyebut orang berinisial FJ sebagai otak di balik demo yang berakhir rusuh. Orang itu diduga kuat Ferry Juliantono, Sekretaris Jenderal Komite Indonesia Bangkit. Komite itu dimotori Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Perekonomian.
Tudingan Komite Indonesia Bangkit dibalik unjuk rasa menentang kenaikan BBM pun semakin santer. Namun, tuduhan itu dibantah Rizal. "Itu mengada-ada. Karena kami percaya dengan cara-cara damai dalam menyampaikan aspirasi, termasuk unjuk rasa," kata Rizal, Kamis (26/6).
Rizal juga mengaku tidak tahu soal tudingan Kepala BIN yang mengatakan pernah dihubungi Ferry Juliantono dan mengabarkan akan ada demonstrasi yang berujung bentrokan massa. "Memang bisa saja Ferry bertemu dengan Syamsir pada acara lain," kata Rizal.
Komite, kata Rizal, memang pernah diundang berorasi saat unjuk rasa di kawasan Monas dan Istana Negara pada Mei lalu. Sementara kejadian terakhir adalah hal yang berbeda. Menurut Rizal, semua tuduhan yang dialamatkan ke Komite Indonesia Bangkit harus dibuktikan jangan asal tuding.
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Syamsir Siregar, masih menurut Liputan6.com, Badan Intelijen Negara menyebut seorang berinisial FJ sebagai dalang yang membuat unjuk rasa bertindak brutal. Kepala BIN Syamsir Siregar menyebutkan FJ saat ini tak ada di Indonesia. "Orang itu lari nggak ada di sini," kata Syamsir di Jakarta, Rabu (25/6).
Lalu, soal Dalang Pembunuh Munir, saya kutipkan liputan khusus SCTV berikut ini yang bertajuk: Diakah Dalang yang Selama ini Dicari?
Hendropriyono Telah Disarankan Memenuhi Panggilan TPF
BIN sudah menganjurkan Hendropriyono dan Muchdi P.R. untuk memenuhi panggilan TPF Kasus Munir. Meski demikian, keputusan untuk mengikuti pemeriksaan berpulang kepada pribadi masing-masing.
Muchdi P.R. Meminta Bantuan Tim Pembela Muslim
Muchdi merasa terpojok atas opini soal dugaan keterlibatannya dalam kematian aktivis HAM, Munir. Tim Pembela Muslim bersedia menerima permohonan mantan Deputi BIN atas rekomendasi beberapa ulama.
Muchdi PR Menemui Ketua DPR
Mantan Deputi V BIN Mayjen TNI Muchdi PR menyampaikan keluhannya kepada Ketua DPR Agung Laksono. Muchdi merasa pemberitaan di media massa tentang kasus pembunuhan Munir telah memojokkan dirinya.
Saksi dari BIN: Muchdi PR Mengenal Pollycarpus
Agen BIN Budi Santoso menyatakan bahwa mantan Deputi Kepala BIN Muchdi PR mengenal Pollycarpus Budiharipriyanto. Mereka sering bertemu, bahkan Pollycarpus kerap menerima uang dari Muchdi.
Tim Mabes Polri Jemput Muchdi PR
Tim Mabes Polri menjemput mantan Deputi V BIN Muchdi PR. Polisi sebelumnya berjanji akan mengumumkan tersangka baru pelaku pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir. Tapi belum ada kepastian mengenai status Muchdi.
Muchdi PR Tersangka Baru Kasus Munir
Mabes Polri mengumumkan Muchdi Purwopanjono atau Muchdi PR sebagai tersangka baru dalam kasus pembunuhan Munir. Mantan Deputi V BIN itu akan dijerat pasal tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Suciwati: Ini Masih Langkah Awal
Suciwati menilai penetapan Muchdi PR sebagai tersangka kasus pembunuhan Munir sebagai langkah awal. Sebab, menurut Suciwati, Muchdi bukan perencana dan pemberi perintah tunggal untuk membunuh suaminya itu.
Muchdi Bantah Tuduhan
Menurut kuasa hukum yang mendampingi Muchdi, Mohammad Lutfi Hakim, kliennya dicecar 30 pertanyaan. Muchdi sendiri menolak segala sangkaan yang mengaitkan dirinya dengan kasus pembunuhan Munir.
No comments:
Post a Comment