Calciopoli (Skandal Pengaturan Skor) sudah mencoreng sepakbola Italia. Gara-gara kasus tersebut yang terbongkar pada tahun 2006 tersebut, tak hanya klub Italia yang terkena imbas, tapi juga korps wasitnya.
Namun lewat kerja keras dan komitmen tinggi di lapangan, otoritas sepakbola eropa (UEFA) kembali memberikan kepercayaan kepada wasit Italia untuk memimpin partai-partai krusial di kancah Eropa, termasuk untuk partai final dini hari nanti.
Federasi sepak bola Eropa atau UEFA kembali menunjuk wasit asal Italia, Roberto Rosetti sebagai wasit di partai final Piala Eropa 2008. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Ernst Happel, stadion terbesar di Kota Vienna, Austria.
Dengan penunjukkan tersebut, Rosetti menjadi pengadil yang bertugas di partai pembuka dan terakhir dalam turnamen Eropa kali ini. Rosetti mengawali tugasnya dalam partai pembuka antara tuan rumah Swiss lawan Republik Cheska.
Selama Euro 2008, Rosetti sudah tiga kali menjadi hakim di lapangan hijau. Yang pertama saat partai pembuka, lalu penyisihan Grup D antara Yunani dan Rusia, serta perempat final antara Kroatia dan Turki. Selama itu, ia sudah mengeluarkan sebelas kartu kuning, yang terbanyak untuk Turki (empat kali).
Rosetti merupakan wasit asal Italia yang dikenal tegas sebagaimana seniornya, Pierluigi Collina. Pengadil berusia 40 tahun itu memiliki pekerjaan tetap sebagai direktur sebuah rumah sakit di Italia. Ia fasih menguasai tiga bahasa: Italia, Inggris, dan Prancis. Ia menjadi wasit FIFA sejak 2002. Namanya masuk ke jajaran wasit Piala Dunia 2006 menggantikan salah satu wasit yang mundur karena cedera.
Robert Rosetti, adalah wasit pertama yang memimpin partai pembuka dan partai penutup EURO 2008.
[ Sumber, Tak Pernah Sepi & Kontroversi di Setiap Laga, Jawa pos, 29 Juni 2008; Rosetti Jadi Wasit Final Euro 2008, Bola Eropa ]
No comments:
Post a Comment