Mungkin sudah menjadi budaya, setip ada event besar macam EURO 2008, maka perjudian meningkat tajam aktifitasnya. Mulai dari yang kelas ecek-ecek, Rp 50.000 hingga yang beromzet milaran pun mulai marak di Indonesia.
Minggu kemarin ( 22/06/08 ) Surya Online menampilkan berita dengan judul: Judi Beromzet Milyaran. Dari penelusuran Surya, omset judi ini akan mencapai sedikitnya Rp 15,5 milar selama 23 hari turnamen di Swiss-Austria itu.
Fakta yang tak terendus aparat menunjukkan sedikitnya Rp 500 juta aliran dana judi bola berputar di Surabaya setiap harinya. Tinggal mengalikan saja, kalau ada 31 pertandingan selama Euro, maka akan menemukan angka belasan miliar.
Menurut mantan pejudi kelas kakap Surabaya, Thomas, sebut saja demikian, meskipun sembunyi-sembunyi, judi bola masih marak termasuk di Surabaya. Modusnya kini lebih canggih, yakni melalui peranti internet atau pesan layanan singkat (SMS). Bekas bos restoran terkenal di Surabaya itu kini tidak lagi aktif di dunia taruhan, tetapi memastikan sejumlah arena menonton bareng di Surabaya menjadi basecamp para petaruh, meskipun tidak semua tempat nonton bareng dipakai untuk judi bola.
Sumber lain menyebut tempat-tempat tertentu di kawasan Tunjungan, Tegalsari, dan Pasar Besar biasa digunakan bertransaksi secara berkelompok. Cobalah pelototi ketika pertandingan Euro digelar di tempat kongkow-kongkow itu. Beberapa pengunjung bukannya menyaksikan laga, namun lebih sibuk memencet ponsel.
Taruhan bola melalui internet atau SMS itu dilandasi saling percaya antara bandar dan petaruh. Sebelum petaruh memasang kesebelasan mana yang dipertaruhkan, penjudi harus mengirim uang ke rekening yang disepakati.
Lalu pada terbitan Selasa ( 24/06/08 ) dengan tajuk berita: Demi Taruhan, Jual Motor, Surya memperoleh informasi, judi bola melalui internet yang bisa diakses lewat ponsel itu dinilai lebih aman karena sulit terdeteksi aparat kepolisian. Oleh bandar, masing-masing petaruh akan diberi kode akses masuk (login) sekaligus kata kunci atau password. Namun, sebelum bergabung, petaruh diharuskan mentransfer uang ke sebuah rekening yang disepakati, besarnya mulai Rp 5 juta sampai Rp 30 juta. Uang itu tidak akan hilang dan tetap terekam di situs internet.
Menurut Yono, seorang penggemar judi bola lewat internet, ia sudah mendepositkan (menyetorkan) uang sebesar Rp 20 juta untuk persiapan laga semifinal antara Jerman vs Turki. Uang sejumlah itu ia pertaruhkan semua.
Sementara itu, Andi teman Yono, kurang suka judi bola lewat internet. Ia takut uangnya dikemplang bandar. Pasalnya, bandar dan petaruh biasanya tidak saling kenal. Sudah begitu, untuk ikut bertaruh harus setor uang dulu ke rekening bandar di bank.......
”Aku lebih sreg taruhan dengan orang yang kukenal. Jadi menang tinggal mengambil saja,” aku Andi yang masih membujang.
Untuk pertandingan Jerman melawan Turki, ia sampai menjual sepeda motor Tiger miliknya Rp 12 juta. Uang itu akan dipertaruhkannya semua. ”Aku sudah pasang voor ½ dengan temanku,” akunya.
Oh, judi, judi. Alangkah cantik nian dikau. Walau sukit untuk ditangkap, kenapa banyak yang rela berkorban.....
No comments:
Post a Comment