Merasa posisinya kian menguat, Obama mulai mengalihkan perhatian. Dari saingannya, Hillary, kini diarahkan kepada kandidat Partai Republik, John McCain.
Dalam kampanye Selasa (1/4), berita Jawa Pos Online, misalnya, Obama menyerang pendapat McCain soal pasukan AS di Iraq. Menurut Obama, kalau terpilih, McCain dipastikan melanjutkan kebijakan ekonomi dan militer ala Presiden George W. Bush.
Serangan Obama itu merupakan balasan atas serangan McCain yang menyebutnya tidak punya pengalaman dalam sistem keamanan nasional. “Senator McCain adalah salah seorang yang ingin agar pasukan AS tetap berada di Iraq selama 100 tahun,” ujar Obama.
“Seribu tahun di negara yang tidak ada hubungannya dengan kejadian 9/11 mungkin masuk akal bagi George Bush dan John McCain, tapi ini adalah suatu kesalahan. Ini tidak benar untuk keamanan dan ekonomi nasional kita,” tambah Obama yang disambut tepuk tangan pendukungnya.
Juru bicara McCain, Tucker Bounds, angkat bicara. Menurut dia, melihat sulitnya perdamaian yang bisa dicapai pangkalan militer AS di negara lain menunjukkan bahwa Obama tidak siap menjadi panglima tertinggi. “Usahanya untuk mengubah posisi McCain menjadi orang lain hanya menambah kekecewaan, politik gaya lama,” ujar Bounds.
Terkait dengan persaingan di Demokrat, yang belum juga usai, Obama meminta pendukungnya tidak khawatir. Dia berusaha menguatkan pendukung Partai Demokrat agar tidak pindah haluan, memberikan suara pada partai saingannya, Partai Republik.
Sementara itu, Hillary yang tak ingin mundur dari bursa Pilpres AS menantang senator Illinois itu untuk memenangkan primary Pennsylvania. Dalam acara April Fool’s joke, salah satu agenda tur kampanye di hall Kota Pennsylvania, dia berharap bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi partai agar pendukungnya bisa membuat keputusan yang tepat.
Kampanye yang dikemas dalam bentuk acara boling itu diumpamakan bentuk primary pada 22 April nanti. “Jadi, saya punya proposal. Saya menantang Senator Obama untuk boling malam ini di Pennsylvania,” ujarnya lantas tertawa.
Walau Hillary sudah dipandang sebelah mata oleh Obama, Hillary tetap ngotot agar Obama melayani tantangannya. Sampai-sampai di acara GUYONAN-APRIL-MOP-NAN-BOHONG itu, Hillary memerlukan untuk hadir di sana.
No comments:
Post a Comment