Pada 11 Februari 2008, kelompok pemberontak menyerang kediaman dan melukai Ramos Horta dengan parah. Sehingga Horta harus dirawat di Royal Hospital Darwin Rumah Sakit Royal Darwin, Australia dan kembali lagi ke Timor-Leste pada 17 April 2008.
Sekembali dari di sana, Presiden Jose Ramos Horta lantas bikin kisruh Indonesia. Menurut Jawa Pos Online, Ia bilang bahwa elemen-elemen dari Indonesia terlibat dalam pemberontakan yang dipimpin Alfredo Reinado pada 11 Februari 2008 yang membuat dirinya hampir tewas.
Dalam dua kali pernyataan yang disiarkan jaringan berita Australia, ABC News, Horta mengumbar tudingan adanya elemen eksternal dari Indonesia yang membantu Alfredo Reinado.
Dalam pernyataan pertama yang disampaikan beberapa jam usai kembali setelah dua bulan dirawat di Darwin, Australia, Kamis (17/4), Horta masih tidak menjelaskan secara rinci siapa saja elemen Indonesia itu. "Ada sejumlah orang yang mengeluarkan dokumen perjalanan palsu untuk Reinado ke Jakarta," ujar Horta saat itu.
Namun, dia juga menekankan bahwa dugaan tidak mencakup pemerintah Indonesia maupun militer Indonesia secara kelembagaan. "Dengan penduduk 250 juta orang, sulit bagi Indonesia untuk mengontrol setiap orang yang punya niat melanggar peraturan pemerintahnya," ungkap peraih Nobel Perdamaian tersebut.
Pada hari kedua setelah kepulangannya ke Dili, Horta kembali menyalak. Kali ini, tudingannya lebih spesifik. Mengutip situs ABC News edisi kemarin (18/4), mantan presiden dan Menlu itu menyebut nama wartawati senior Desi Anwar sebagai pihak yang aktif berhubungan dengan Reinado.
Kenapa Ramos menyalak begitu? Apa saat ia dirawat di Australia ia di transfusi darah 'para peengisruh' hingga ia punya tuduhan begitu. Apa karena ia tidak becus memimpin negara, maka ia mulai mencari popularitas dengan main tuding begitu? Yang benar aja, Mos....... Mous..... Mouse......
No comments:
Post a Comment