Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, jelas langsung menolak ide itu. Foke (panggilan Fauzi Bowo) mengatakan keruwetan yang menimpa Jakarta sebetulnya bisa diatasi dengan keterlibatan aktif masyarakat dan juga kesadaran tata kelola pemerintahan yang baik dari aparat Pemprov DKI............
Di tempat terpisah, sebelumnya mantan Gubernur DKI, Jakarta Sutiyoso juga menolak ide pemindahan ibukota. "Pemindahan ibukota memakan biaya yang mahal, seharusnya penyelesaian masalah Jakarta melibatkan semua pihaksehingga komprehensif," kata Sutiyoso.
Sebetulnya, memasuki dasawarsa 1990an, ramai didengungkan dan direncanakan pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Jonggol di Jawa Barat. Namun hingga akhir masa pemerintahan Presiden Soeharto hingga saat ini, rencana pemindahan ibukota ke Jonggol itu hanyalah rencana.
Jauh sebelum masa Orde Baru, saat Presiden Soekarno, sekitar dekade 1960an, juga diwacanakan pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya Kalimantan Tengah. Namun juga tidak pernah terwujud hingga saat ini.
Penetapan ibukota pemerintahan di luar Jakarta juga pernah direncanakan oleh pemerintah Hindia Belanda sebelum masa pendudukan Jepang. Saat itu Bandung disiapkan untuk menjadi pusat pemerintahan, yang ditandai dengan pemindahan pusat kemiliteran ke Cimahi.Satu-satunya peristiwa pemindahan pusat pemerintahan yang pernah terjadi adalah saat pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada 1808-1811. Ia menghancurkan kastil Batavia, dinding tembok Batavia dan beberapa bangunan lainnya di kawasan tersebut. Pemerintahan kemudian dipindahkan ke kawasan yang saat ini kita kenal di seputar Lapangan Banteng dan Lapangan Monas........
Mungkin, bila Jakarta sudah betul-betul tenggelam, maka rencana pemindahan itu niscaya akan terwujud. Ke mana? Jonggol, Palangkaraya atau ke Malang? Silakan pilih, atau buat pilihan lain…
No comments:
Post a Comment